Pengunjung melihat lukisan koleksi Museum Aceh berjudul Ayat Kursi. – Munculnya poster tentang tuyul di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat, mencerminkan bahwa masih banyak masyarakat yang percaya dan bahkan terganggu oleh tuyul. Lantas benarkah ayat kursi bisa menjadi penangkal dari gangguan jin dan tuyul? Ayat kursi merupakan rangkaian ayat Alquran yang begitu familier bagi umat Islam. Ayat kursi banyak dibaca di berbagai amalan ibadah, termasuk salah satunya bacaan sesudah sholat. Muhammad Masrur dalam buku Memahami Arti Bacaan Shalat menjelaskan, membaca ayat kursi setiap selesai sholat dapat menghadirkan faedah. Ketika ayat kursi dibaca pagi dan petang, maka yang membacanya akan dijaga dari gangguan-gangguan perbuatan jahat baik dari jin maupun manusia. Di sisi lain, Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat An-Nasai dan Ibnu Hibban, “Man qara-a ayatal-kursiyyi dubura kulli shalatin maktubah, lima yamana’hu min dukhulil-jannati illa an yamut." Yang artinya, “Barang siapa yang membaca ayat kursi setiap selesai sholat fardhu, maka tidak ada yang dapat menghalanginya untuk masuk surga kecuali kematian." Lafadz ayat kursi Allahumma laa ilaha illa huwal-hayyul-qayyum la ta’khudzuhu sinatun wa la naum lahu ma fissamawati wa maa fil-ardhi man dzalladzi yasyfau indahu illa bi-idznihi ya’lamu maa baina aidihim wa maa khalfahum wa la yuhithuna bisyai’in min ilmihi illa bimaa syaa-a wasi’a kursiyyuhu as-samaawati wal-ardha wa la yauduhu hifzhuhuma wa huwal-aliyyul-azhim." Yang artinya, “Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. Yang tidak mengantuk dan tidak tertidur. Kepunyaan-Nya adalah apa yang ada di langit dana pa yang ada di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Walaupundengan ilmu terawangan seseorang dapat berkomunikasi dengan jin, namun si manusia dan jin yang bersangkutan tetap berada di alamnya masing-masing. Jika diibaratkan dengan teknologi saat ini, ilmu terawangan dapat diumpakan seperti telekonferensi. Sedangkan dalam ilmu menghadirkan jin, maka jin tersebut kita datangkan dalam bentukاَللهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌۚ لَّهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ إِلَّا بِإِذْنِهٖۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۖ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ إِلَّا بِمَا شَآءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَۖ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥ Allah tidak ada Ilah melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya, Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. 255 Ayat al-Quran di atas sering disebut dengan Ayat Kursi’ yang artinya “ayat-ayat singgasana”, dan dianggap sebagai ayat khusus yang memiliki keutamaan khusus dan karena itu menjadi bacaan wajib bagi sebagian masyarakat muslim ketika berdoa. Anggapan ayat ini sebagai ayat yang istimewa didasarkan pada pelbagai riwayat hadis. Bahwasanya seorang sahabat bernama Ubay bin Ka’ab pernah ditanya oleh Rasulullah saw tentang ayat yang paling agung di dalam Kitabullah. Ubay menjawab, “Allah dan Rasul-Nya-lah Yang Maha Mengetahui.” Pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Rasulullah saw sampai tiga kali, dan kemudian Ubay membacakan ayat yang berbunyi “Allahu La ilaha illa huwal Hayyul Qayyum.” Rasulullah kemudian berkata “Semoga ilmumu menjadi ringan, wahai Abul Mundzir!” Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya, kitab Shalatul Musafirin bab Fadhlu Shuratil Kahfi wa Aayatil Kursi hadits no. 810 shahih Muslim dengan tahqiq Muhammad Fuad Abdul Baqi 1/556, Shahih Muslim bi Syarh an-Nawawi 6/96, al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, al-Hakim dalam al-Mustadrak, Imam Ahmad dalam Musnad, Abu Awanah dalam al-Mustakhraj dan lain-lain. sumber Suara MuhammadiyahBACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini